sore setelah sampai di tegal panjang |
pagi-sunrise di tegal panjang |
menuju pondok salada |
hutan mati papandayan |
hutan mati papandayan |
jumat 11 juni :
"jakarta - bandung - pengalengan - sedep - cibutarua"
hari jumat 9 peserta berjanji berkumpul di stasiun bandung, 4 cowo dan 5 cewe ( gw, firman, imam, niko, gita, sonya, eka, lala, wiwik ). komposisi peserta agak menyalahi aturan ke gunung..krn banyakan cewe nya daripada cowo nya. entahlah..sudah mencoba meracuni temen temen cowo utk ikut..tahunya yg daftar malah banyakan cewe.
rombongan kereta nyampe bandung sekitar jam 9 malam, sedangkan rombongan x-trans telat sampe jam 11. sekitar jam 12 , angkot banjaran yg disewa lala seharga 250 rb meluncur menuju pengalengan..lumayan lancar lah cuma sekitar 1-2 jam. dari pengalengan memasuki kawasan kebun teh sedep..jalan berubah jadi batu-batuan sehingga angkot mesti pilih pilih jalur kalo ga pengen kepentok mesinnya. di desa sedep ini ada pabrik teh dan ada rumah rumah bergaya belanda, mungkin buat kepala perkebunan. dengan mengikuti arah ke kawah papandayan, sekitar jam 3-4 pagi kita sampai di desa cibutarua dan langsung berhenti di depan masjid utk numpang bermalam..lumayan lah merem sebentar untuk ngumpulin tenaga buat trekking nanti.
sabtu 12 juni :
"cibutarua - muara - hutan - tegal panjang"
jam 7 pagi kita bersiap meninggalkan cibutarua dan menyempatkan diri untuk sarapan seadanya di warung dalam kampung. warga desa cibutarua ini sebagian besar pekerja kebun. sambil nanya nanya arah ke tegal panjang, di kasi petunjuk untuk menuju kampung papandayan..katanya di kampung itu banyak yg suka berkebun sampai ke tegal panjang. so..dari arah masjid belok ke kiri, kita berjalan menuju kampung papandayan melewati kebun teh. 20 menit jalan kaki sampailah di kampung papandayan. kita dikasih tahu kalo harus menuju ke arah jalan berbatu koral. coba diikuti..masuk ke kebun teh..di kebun teh sepi gak ada orang yg bisa di tanya, akhirnya daripada makin ga jelas diputuskan untuk kembali ke jalan besar dimana banyak orang lalu lalang. untunglah akhirnya ketemu beberapa orang yg ngasi tahu arah yg benar. ternyata kita harus mengikuti jalan besar yang banyak dilalui truk dan motor, atau kalaupun motong jalan tetap harus sejajar dengan jalan besar. setelah di muara ( gw sendiri ga tahu kenapa disebut muara) , jalan besar akan berbelok ke kanan, ke arah kawah papandayan. sedangkan untuk ke tegal panjang kita harus masuk ke sebuah jalan kecil di sebelah kiri. dari situ kita akan menurun menuju jembatan yg dilalui sungai, meninggalkan kebun teh dan mulai masuk ke area perkebunan wortel,dll. total waktu dari kampung papandayan sampai muara kira-kira 1-1,5 jam berjalan kaki kalau gak pake nyasar dan tanya sana sini. kalau malas berjalan kaki sebenernya kita bisa numpang naik truk asal arahnya memang ke muara.
kira kira 20 menit melintas daerah perkebunan, dengan jalur yang makin lama makin menanjak, kita mulai masuk ke daerah hutan lebat. di perkebunan kita juga banyak tanya sana sini dan hampir semua tahu arah tegal panjang. hutan yg kita masuki ternyata cukup rapat..mirip hutan cikurai atau hutan slamet. untungnya di sepanjang jalur sudah banyak penunjuk arah berupa tali rafia yg diikat di pohon, jadi tinggal ngikut saja. jalurnya sebagian besar landai, kalopun ada tanjakan juga gak panjang. tapi yg paling bikin gak enak, jalurnya banyak tertutup tanaman perdu..mirip jalur kali wadas di gunung slamet. maklum jalur ini bukan jalur resmi dan jarang dilewati orang. setelah melewati sungai pertama...di sungai kedua kita sempat bingung karena jalur benar benar tertutup..kalaupun ada..harus masuk ke sungai semata kaki. sempat balik sebentar utk cek jalur berdasarkan petunjuk tali rafia, dan ternyata memang gak ada jalur lain..so..kita harus nyebur ke sungai dan dari situ ketemu lanjutan jalurnya..hahhh...udah hampir hopeless aja :-).
setelah sungai ketiga sempat lega..berarti tujuan sudah dekat krn berdasarkan catper orang..kita harus melewati 3 sungai sebelum sampai tegal panjang. tapi ternyata dugaan salah..perjalanan belum berakhir dan jadi makin berat karena mulai turun hujan. sebagian tim juga mulai ragu ragu.. sudah jam 1 siang berarti hampir 5 jam jalan sejak dari cibutarua ..tapi tegal panjang belum nampak juga. sempat gw tawarin utk break tapi semangat tim masih tinggi aja..untungnya cewe-cewenya juga ga ada yg drop. sekitar jam 1.30 akhirnya gw putuskan utk cek jalur aja berdua sama imam tanpa bawa keril. karena gw sendiri takut kalo ternyata ini arah yg salah. alhamdulillah sekitar 100 m kita jalan , kelihatan padang rumput menguning di sela sela lebatnya batang batang pohon..sampai juga kita di tegal panjang!!!
so..total waktu dari desa cibutarua sekitar 5-6 jam, tapi kalau dihitung dari batas hutan sekitar 2-3 jam. perjalanan yg terasa lamaaa!! beginilah kalo jalur yang ga ada shelter atau pos..kita gak bisa ngukur sampai dimana perjalanan kita. tahunya cuma terus jalan dan jalan....
setelah mendirikan tenda, masak-masak...sisa sore itu dipuas puasin utk menikmati sebuah padang ilalang yang dicapai dengan susah payah. kalau dari jauh rumput tegal panjang spt rumput jepang, tapi sebenarnya adalah alang alang yang tingginya selutut..dan cukup sulit untuk ditembus karena menggores gores di kaki. di tengah tengah tegal panjang ada cekungan cekungan dalam beraliran air yang cukup deras. di beberapa bagian terutama di sisi barat tempat kita camp tampak bekas bekas camp pendaki lain, begitupun juga di tengah. sayangnya hari itu tdk ada satupun yg nampak di tegal panjang kecuali rombongan kita. agak serem sih..apalagi sebenernya kita ngarepin ketemu orang lain untuk bertanya arah pulang ke kawah.
minggu 13 Juni:
" tegal panjang - guberhut - pondok salada - hutan mati - kawah - cisurupan"
jam 5 pagi gw keluar dari tenda..krn sudah ga bisa tidur lagi dan sekalian menunggu fajar. cukup seram menikmati kegelapan pagi di tengah padang yg dikeliling hutan. sempat merinding waktu liat ada gerakan di langit sebelah utara..spt bintang jatuh tapi geraknya mendatar dan cukup besar..mungkin meteor. jam 6..temen2 lain menyusul keluar..langit mulai merah..dan beruntunglah kita karena pagi cukup cerah..tidak ada mendung, sehingga pergantian warna langit dari gelap - kemerahan - biru sampai keluar berkas sinar dapat kita nikmati. momen yang indah ketika berkas sinar muncul dari balik bukit..menguapkan kabut dan menerangi padang ilalang. benar benar menakjubkan.
jam 7 sampai jam 9 diisi dengan sarapan dan packing packing. tepat jam 9 semua sudah siap meninggalkan tegal panjang..karena kita khawatir kemalaman sampai di base camp cisurupan. perjalanan pulang kita tempuh dengan mengikuti jalan yang sudah terbentuk, menuruni cekungan,menyebrangi sungai kecil dan selanjutnya menyusur padang ke arah selatan ( ngikuti petunjuk catper orang). luas tegal panjang sendiri mungkin hampir sama dengan lembah mandalawangi di pangrango. selepas padang ilalang, kita kembali masuk hutan. hutannya sama ..lembab, rapat dan jarang dilewati orang. tapi sekali lagi kita terbantu dgn tali rafia yg diikat di pohon2. kebetulan juga gita bawa gps..dan ketika dicek memang arahnya menuju jalan besar di kota garut. tracknya juga ga beda jauh dgn hutan di cibutarua..sebagian besar landai. bedanya di sini sempat kita temui shelter yg cukup lapang dan ada bekas2 bivak. ga jauh dari shelter itu kita sempat bingung karena jalan bercabang dua dan dua-duanya ada petunjuk tali rafi. yang satu lurus mendatar..yg satu lagi belok kiri dan menurun. akhirnya kita pilih yg lurus dan mendatar.
jam 12 kita sampai di area guberhut (sebutan nama yg dikasi tahu pendaki dari garut)..sebuah area terbuka dengan pemandangan ke arah kawah dan gunung cikurai. di beberapa tempat ada sisa-sisa api unggun, sptnya tempat yang tepat utk menikmati sunrise.
dari situ ternyata sudah gak jauh dari perempatan pondok salada- cisurupan -pengalengan..yg ada 2 bekas gubuk. total waktu mungkin kurang lebih 3-4 jam dari tegal panjang dan rasanya juga lebih nyaman dibanding jalur dari cibutarua.
dari situ sempat mau langsung pulang, tapi wiwik usul utk mampir ke hutan mati dan turun ke arah kawah. karena baru jam 1 siang..akhirnya sepakat untuk ke hutan mati lewat pondok salada. lumayanlah..meskipun sebelumnya gw sudah liat hutan mati..tapi sekarang lebih leluasa utk eksplore karena cuaca cerah dan ternyata banyak bagian yg cukup menakjubkan yg baru gw lihat. dari hutan mati ini juga ternyata ada jalur turun ke kawah. sekitar jam 4 sore kita sampai di base camp david dan melanjutkan perjalanan pulang ke jakarta. overall..meskipun perjalanan kali ini bukan untuk tujuan "muncak" tapi puas lah..karena banyak menemukan sisi lain dari gunung papandayan.
foto foto di sini
notes:
* padang alang alang di tegal panjang spt anomali..karena gw sendiri belum pernah menemukan fenomena ini di gunung lain. kebanyakan lembah spt suryakencana atau mandalawangi..cuma ditumbuhi rumput2 gunung dan edelweis. tapi disini ada alang alang seperti disawah..mungkin krn itu akhirnya disebut "tegal".
* sebelumnya gw pikir papandayan tidak punya hutan lebat krn yg gw tahu cuma kawasan pondok salada, tegal alun dan kawah. ternyata anggapan itu salah. hutan papandayan gak kalah lebatnya dibanding cikuray.
* untuk menuju tegal panjang sptnya lebih mudah lewat cisurupan terutama akses angkutannya. utk ke cibutarua ada juga sih angkutan umum tapi mungkin terbatas. tapi gak ada salahnya lewat pengalengan-cibutarua sekalian trekking di kebun teh.
* jalur di hutan papandayan menuju tegal panjang sudah lumayan jelas karena bantuan tanda-tanda yang dibuat para pendaki. yang agak gak jelas mungkin dari desa cibutarua sampai batas hutan..harus banyak bertanya.
* menurut cerita pendaki yg kita temui..ada 2 danau di dalam hutan dekat tegal panjang..ke arah timur.
* menurut cerita pendaki yg sama..kadang macan kumbang main ke tegal panjang untuk minum dan berjemur..seremm.
untungnya macan kaga nyium ikan asin yg kita goreng ya dije.. :D
ReplyDeletewahhh.. makasih infonya kak. komplit banget ini.. bermangpaat utk ane yg mw main ke tegal panjang
ReplyDelete